Panduan Singkat Budidaya Jamur Tiram
Salam dari kami,
Kami adalah Petani jamur tiram
yang berdomisili di Tanjung Morawa. Kami mencoba untuk berbagi ilmu. Sebelumnya
kami menyatakan bahwasannya tulisan dibawah ini adalah kutipan dari beberapa
artikel tentang budidaya jamur tiram yang di share oleh kawan-kawan petani
jamur tiram yang ada di indonesia
terutama di pulau jawa. Hasil tulisan ini adalah rangkaian dari beberapa
artikel yang di edit dan disesuaikan dengan kondisi keadaan di wilayah Tanjung
Morawa. Terima kasih kami ucapkan kepada kawan-kawan yang telah berbagi
ilmunya, semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan lain yang ingin
mengembangkan budidaya jamur tiram di wilayah indonesia .
BUDIDAYA JAMUR
Sebagian besar wilayah di Indonesia
sangat bagus untuk budidaya jamur, karena alam Indonesia yang hangat dan
lembab, dan jamur akan tumbuh bila dikondisikan sesuai dengan persyaratannya.
Budidaya jamur dapat dilakukkan dengan mudah dan murah karena kandungan
komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk kayu dari bekas gergaji
dan dedak. Dua komponen tersebut sebagian besar wilayah Indonesia selalu ada
dan berlimpah. Budidaya jamur dapat dipakai menjadi peluang usaha atau peluang
bisnis yang menjanjikan karena kebutuhan pasar dan hasil produksi masih jauh.
Peluang bisnis atau peluang usaha yang akan didapat dari usaha budidaya jamur
misalnya : jamur segar dan olahan makanan kering atau basah dengan bahan dasar
jamur.
MENGENAL JAMUR.
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tdk bisa melakukkan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri.
Jamur hidup dengan cara mengambil zat - zat makanan, seperti : selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain.
Oleh karena itu jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain.
Diseluruh dunia ada ribuan spesies
jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan
tropis yang hangat.
Dari ribuan jenis jamur tersebut ada jamur yang merugikan dan ada juga jamur yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.
Dari ribuan jenis jamur tersebut ada jamur yang merugikan dan ada juga jamur yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.
Yang tergolong dengan jamur yang
merugikan adalah berbagai jenis jamur penyebab penyakit pada manusia dan pada
tanaman, misalkan menyebabkan keracunan bila dikonsumsi, menjadi sumber
penyakit kulit, bila pada tumbuhan menyebabkan kelapukan pada batang kayu.
Jamur yang menguntungkan adalah
jenis jamur yang memberikan manfaat pada kehidupan manusia, misalkan : untuk
menghancurkan sampah oganik, menghasilkan antibiotik untuk obat, membantu
proses pembuatan tempe, oncom dan alkohol. Termasuk jenis jamur yang
menguntungkan adalah jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia tetapi tdk akan
menimbulkan efek racun, antara lain : jamur merang, jamur shiitake, jamur
kuping, jamur tiram dan jamur champignon.
NILAI GIZI JAMUR.
Walaupun rasanya hampir menyamai kelezatan daging, kandungan lemak jamur lebih rendah sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Jamur mengubah selulosa menjadi polisakrida yang bebas kolesterol sehingga orang yang
mengkonsumsinya terhindar dari
resiko terkena serangan stroke. Selain itu kandungan protein jamur lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan makanan lain juga yang berasal dari tanaman /
tumbuhan. Gizi yang terkandung dalam jamur antara lain karbohidrat berbagai
mineral seperti kalsium, kalium, fosfor dan besi, serta vitamin B, B1, dan C.
JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI.
Hanya beberapa jenis jamur saya yang dapat dikonsumsi dari ribuan jenis jamur yaitu : jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan jamur champignon.
Jamur merang, jamur kuping dan jamur
tiram yang dapat dibudidayakan di sebagian besar alam atau wilayah Indonesia
yang bersuhu hangat. Sedangkan jamur champignon dan jamur shiitake hanya dapat
dibudidayakan di tempat - tempar tertentu yaitu dataran tinggi yang bersuhu
dingin.
SEJARAH BUDIDAYA JAMUR.
SEJARAH BUDIDAYA JAMUR.
Pada awalnya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam. Dengan cara seperti itu, jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim-musim tertentu bisa diperoleh. Di Indonesia jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Inisiatif untuk membudidayakan jamur komsumsi dilakukkan saat kebutuhan terus meningkat, sedangkan persedian di alam semakin terbatas. Berkat pengamatan dan ketelitian mempelajari cara hidupnya jamur, maka manusia berhasil membudidayakan jamur konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat setiap saat. Di Indonesia budidaya jamur konsumsi terutama champignon, baru dimulai pada tahun 1969 oleh sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang agrobisnis. Setelah jamur champignon, kemudian berturut turut dibudidayakan jamur merang, jamur kuping, jamur tiram dan jamur shiitake. Khusus jamur merang banyak petani yang membudidayakan secara tradiosional sekadar untuk memenuhi kebutuhan makan sehari - hari.
Lama kelamaan, kegiatan
pembudidayaan jamur konsumsi menciptakan sebuah pekerjaan baru dibidang
pertanian yang selama ini belum dikenal masyarakat petani baru di Indonesia .
Membudidayakan jamur konsumsi,
khususnya jamur kuping, tiram dan merang, mendatangkan keuntungan yang sangat
menggiurkan baik dilakukkan dalam skala kecil maupun skala besar. Hal ini
tdk terlepas dari tingginya permintaan dan nilai jual ketiga jamur tersebut.
Selain itu budidaya jamur tiram, kuping dan merang memiliki beberapa keuntungan
komparatif dibandingkan budidaya tanaman sayur.
JADUAL
PEKERJAAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Tahapan pekerjaan usaha budidaya
jamur sangat penting untuk diketahui agar dapat menghitung : jumlah bahan yang
harus disediakan, waktu kerja dan upah kerja. Selain itu adalah pembuatan
bangunan tempat kerja termasuk alat-alat kerja.
Jadual dan urutan kerja pembuatan media tanam :
1 hari pekerjaan adukan bahan-bahan.
2 hari pekerjaan kompos bahan-bahan.
1 hari pekerjaan pewadahan.
1 hari pekerjaan sterilisasi.
1 hari pekerjaan pendinginan.
1 hari pekerjaan inokulasi.
30 hari pekerjaan inkubasi.
hari ke 40 s/d 45, baglog mulai ditumbuhi pinhead.
Masa tumbuh jamur interval 20 hari.
Baglog akan keluar jamur 3 s/d 4 kali masa panen.
KESIMPULAN :
Waktu pembuatan baglog atau media tanam = 7 hari.
Waktu fase INKUBASI = 30 hari.
Waktu tumbuh jamur = 80 hari.
Jadi waktu yang dibutuhkan dari START sampai FINISH adalah sekitar 117 hari atau 120 hari per baglog / media tanam.
1 hari pekerjaan adukan bahan-bahan.
2 hari pekerjaan kompos bahan-bahan.
1 hari pekerjaan pewadahan.
1 hari pekerjaan sterilisasi.
1 hari pekerjaan pendinginan.
1 hari pekerjaan inokulasi.
30 hari pekerjaan inkubasi.
hari ke 40 s/d 45, baglog mulai ditumbuhi pinhead.
Masa tumbuh jamur interval 20 hari.
Baglog akan keluar jamur 3 s/d 4 kali masa panen.
KESIMPULAN :
Waktu pembuatan baglog atau media tanam = 7 hari.
Waktu fase INKUBASI = 30 hari.
Waktu tumbuh jamur = 80 hari.
Jadi waktu yang dibutuhkan dari START sampai FINISH adalah sekitar 117 hari atau 120 hari per baglog / media tanam.
PERAWATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Pemilihan Bibit
Bibit adalah faktor utama yang
menunjang dan mendukung pertumbuhan budidaya jamur tiram. Hasil yang diinginkan
pada saat pemanenan ditentukan oleh bibit yang baik, Umumnya, baglog yang ada
menggunakan plastik ukuran diameter 18cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog
dengan ukuran ini berkisar 1,3kg – 1,6kg dan memiliki tingkat kepadatan yang
cukup. Bibit yang baik dapat dilihat pada tingkat pertumbuhan misselium yang
sempurna, putih dan menyebar keseluruh area baglog yang ada.
Perawatan Baglog pada Masa Inkubasi
Baglog yang baru dibeli biasanya
memiliki tingkat pertumbuhan misselium antara 10 s/d 20% dari isi baglog.
Dimana pada kondisi ini baglog belum layak untuk diletakkan pada rak yang ada
didalam kumbung. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik maka baglog yang baru
dibeli tersebut masih harus dimasukkan keruang inkubasi lanjutan, yaitu ruang
gelap agar pertumbuhan misselium mencapai tingkat kesempurnaan minimal memenuhi
baglog sampai 90%. Jika ruang gelap tidak ada maka inkubasi dapat dilakukan
dengan menggunakan plastik terpal berwarna hitam, fungsinya adalah untuk
menciptakan kondisi ruang yang gelap. Lama waktu yang dibutuhkan untuk inkubasi
lanjutan adalah sampai dengan 3(tiga) minggu dari tanggal pembelian. Pastikan
ruang untuk inkubasi bersih dari hama, ditutup rapi agar cahaya tidak ada yang
masuk kedalamnya. Selama masa inkubasi lanjutan tidak perlu dilakukan
penyiraman.
Panduan Cara Merawat Baglog Jamur
Bila baglog yang ada di ruang
inkubasi sdh memutih 100 % atau sudah diselimuti miselium sampai ke dasar baglog,
maka baglog siap untuk di pindahkan ke rumah atau ruangan pertumbuhan jamur
atau disebut kumbung jamur.
Tahapan kerja sebelum kumbung di isi baglog adalah :
- Bersihkan
seluruh ruangan dari segala kotoran baik berbentuk sampah maupun sarang
binatang (misalkan sarang laba-laba).
- Siram
seluruh ruangan dengan air baik dinding, lantai maupun rak – rak
penyimpanan baglog.
- Bila
memungkinkan steril area ruangan mempergunakan cairan formalin atau
sejenisnya. Dengan cara disemprot atau dispray. Tujuannya agar ruangan
benar – benar steril (bersih dari segala penyakit yang akan timbul pada
pertumbuhan jamur).
- Diamkan
1 x 24 jam atau 2 x 24 jam sampai bau formalin atau bau obat hilang.
Proses
pemindahan baglog dari ruang Inkubasi ke ruang pertumbuhan jamur (kumbung)
Tata penempatan baglog
sedemikian rupa di rak – rak yang sudah disediakan dengan tujuan agar rapih,
mudah memeriksa baglog dan mudah pada waktu pemanenan jamur. Pada fase ini,
mulailah pekerjaan pembesetan atau pembukaan bagian atas baglog dengan cara
dilepas karet yang mengikat , sehingga akan terlihat permukaan baglog.
Tiap hari lakukkan spray permukaan baglog,
sehari 2 x (pagi dan sore), lihat kondisi cuaca bila suhunya panas bisa 3 x
sehari. Lantai ruangan dan dinding siram pakai air agar suhu ruang menjadi
dingin dan lembab.
Dalam hitungan paling lama 2 minggu pinhead
akan bermunculan dipermukaan baglog.
Pinhead
mulai tampak dipermukaan baglog
Bila batang dan daun jamur sudah
membesar, pada waktu spray usahakan jangan sampai kena air karena akan menambah
kadar air pada jamur yang mengakibatkan warna menjadi kekuning-kuningan dan
kwalitas jamur akan menurun (cepat busuk). Bila kondisi sdh seperti ini, rawat
dan jaga suhu ruang agar tetap dingin dan lembab dengan cara lantai ruang
selalu disiram dengan air agar tetap basah termasuk
dinding-dindingnya.
Tips menjaga
kwalitas Jamur Tiram
Pada saat daun jamur mulai tumbuh
perhatikan kelebarannya, jika daun sudah membesar maka pisahkan baglog dari
baglog yang daunnya masih kecil dan jangan dilakukan penyiraman sampai masa
pengutipan tiba, hal ini dilakukan agar warna jamur tetap putih segar. Untuk
ukuran sejenis satukan dan kelompokkan dalam rak tertentu sehingga lokasi
pemanenan dirak dapat diatur sedemikian rupa.
Ciri – ciri jamur yang siap panen
adalah ujung daun jamur sudah tidak melengkung kebawah tetapi sudah mendekati
ke datar. Segera petik jamur tsb dan habiskan seluruh jamur yang ada di
permukaan baglog, jangan sampai ada yang tersisa termasuk akar-akar jamur
(benar-benar bersih). Jamur akan tumbuh lagi dari baglog sekitar 20 hari
setelah dipetik. Jumlah pertumbuhan jamur dalam 1 baglog bisa sampai 4 kali dan
hasil jamur akan mencapai 0,60 kg dalam satu kali periode.
Perawatan Baglog
Pasca Panen
Untuk mengoptimalkan hasil panen
perawatan baglog mutlak diperlukan agar kandungan nutrisi yang ada didalam
masing-masing baglog dapat terus terjaga. Untuk itu yang perlu diperhatikan
adalah pada saat setelah pemanenan, baglog yang telah dipanen agar dibersihkan
dengan cara mengorek bagian permukaan baglog bekas akar jamur yang dipanen
dengan menggunakan tangkai sendok atau garpu. Kemudian celupkan permukaan
baglog kedalam air bersih selama setengah menit kemudian tunggingkan permukaan
baglog kebawah agar air rendaman menetes kebawah, biarkan selama tiga(3) hari
kemudian balikkan kembali baglog ke posisi semula. Hal ini bertujuan agar
misselium jamur kembali tumbuh normal.
Perawatan yang tepat menghasilkan panen jamur tiram yang
optimal
Beberapa
rekan seringkali mengeluhkan hasil panen jamurnya yang kurang optimal. Kisaran
hasilnya hanya mencapai 300an gram per log. Di lain tempat ada rekan yang mampu
menghasilkan hingga 500 gram per log.
Dalam perawatan baglog pada masa
produksi yang perlu diperhatikan dengan baik adalah :
- Sirkulasi
udara. Pastikan suhu kumbung antara 16 s/d 24 derajat.
- Pencahayaan
(jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak terlalu
gelap
- Kelembaban.
Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%.
- Bersih dari
kontaminasi asap dan C02.
- Menjaga
selalu kebersihan kumbung
- Pengawasan
terhadap hama
Intinya adalah, jamur membutuhkan suasana yang lembab namun nyaman dari segi sirkulasi udara. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.
Beberapa kondisi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung memproduksi jamur, jika ya, hanya sedikit dan lambat.
Penyebabnya 1 : Kondisi pertumbuhan
tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan
kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/jendela
kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai.
Penyebab 2 : adanya kontaminasi
bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan
higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara,
penerangan, dan ventilasi. Periksa dengan benar kebersihan dan baglog yang
terkontaminasi. Segera buang jika terdapat log kontaminasi .
Penyebab 3 : kemungkinan terdapat
kontaminasi udara, asap, racun (dari obat-obatan sayuran misalnya), gas
chlorine. Atasi segera dengan memindahkan asap, racun tersebut. Buatkan blower
berupa exhaust fan dalam kumbung untuk mengeluarkan gas tersebut.
Jamur berhasil terbentuk (dengan adanya pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil)
Penyebabnya 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Penyebab 2 : kemungkinan terlalu
banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang
mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen
(kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau
menutup pintu dan jendela kumbung.
Penyebab 3 : waktu inkubasi yang
terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 – 90% baglog,
tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan
tubuh buah malah akan terlambat.
Beberapa tips tadi semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang baik.
CARA MENGHITUNG MODAL AWAL UNTUK
MEMBUKA USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Gambaran singkat tata cara
menghitung antara MODAL dan KEUNTUNGAN.
Didalam usaha budidaya : perencanaan, pembukuan, evaluasi, target kerja, kwalitas produksi, dll sangat penting untuk diperhatikan.
Didalam usaha budidaya : perencanaan, pembukuan, evaluasi, target kerja, kwalitas produksi, dll sangat penting untuk diperhatikan.
MODAL POKOK untuk memulai usaha budidaya jamur terdiri
dari 2 bagian yaitu :
1). MODAL INVESTASI
2). MODAL OPERASIONAL.
Modal investasi terdiri dari :
1). Modal untuk pembuatan kumbung atau rumah jamur.
2). Modal untuk membeli peralatan perawatan media tanam (baglog).
Modal Untuk Pembuatan Kumbung atau Rumah Jamur
Jika kita ingin membudidayakan jamur dalam skala yang
cukup besar maka kumbung atau rumah jamur mutlak dibutuhkan.
Berikutnya adalah media tanam (baglog) tempat tumbuh dan
berkembangnya jamur tiram tersebut
MODAL OPERASIONAL :
Modal dialokasikan untuk pengadaan MEDIA TANAM dan UPAH KERJA OPERASIONAL PERAWATAN MEDIA TANAM.
Besaran MODAL tergantung kepada :
KAPASITAS PRODUKSI.
KECEPATAN PRODUKSI.
MODAL OPERASIONAL :
Modal dialokasikan untuk pengadaan MEDIA TANAM dan UPAH KERJA OPERASIONAL PERAWATAN MEDIA TANAM.
Besaran MODAL tergantung kepada :
KAPASITAS PRODUKSI.
KECEPATAN PRODUKSI.
Cara berhitung keuntungan dari hasil produksi :
1 buah media tanam akan menghasilkan jamur 0,40 kg s/d 0,60 kg, ini adalah jumlah akumulatif dari awal panen dan sampai selesai.
1 buah media tanam akan tumbuhan jamur per 20 hari setelah dipetik, 1 periode dapat tumbuh (3 - 4) kali, tergantung dari kandungan nutrisi di dalam media tanam dan tatacara merawat media tanam.
Masa periode kurang lebih 3 - 4 bulan.
Masa panen jamur akan terjadi setiap hari, contoh dari 1.000 media tanam (baglog) akan menghasilkan rata-rata per hari 6 kg sampai 7 kg, bila harga jamur dijual seharga Rp 15.000,- artinya akan ada pemasukan sekitar Rp 90.000 per hari.
Hitungan antara modal operasional dan keuntungan per
bulan :
Modal media tanam per buah Rp 1.250,-x 1.000 media tanam =
Modal media tanam per buah Rp 1.250,-x 1.000 media tanam =
Rp 1.250.000,-
Hasil produksi = 90 % x 0,60 kg x 1.000 log x Rp 15.000,- per kg =
Hasil produksi = 90 % x 0,60 kg x 1.000 log x Rp 15.000,- per kg =
Rp 8.100.000,-
Keuntungan bruto per bulan = [ Rp 8.100.000 - Rp 1.250.000,- ] : 3 bulan = Rp 2.283.300
Keuntungan bruto per bulan = [ Rp 8.100.000 - Rp 1.250.000,- ] : 3 bulan = Rp 2.283.300
CARA MEMBUAT RUMAH JAMUR /
KUMBUNG
Rumah jamur atau dengan istilah lain
KUMBUNG adalah tempat menyimpan media tanam agar pertumbuhan jamur dapat tumbuh
dengan baik dan menghasilkan jamur yang berkwalitas (baik dari segi berat dan
bentuk). Bahan untuk membuat rumah jamur usahakan dari bahan yang mudah didapat
disekitar lokasi, murah dan kuat.
Buatlah rumah jamur dari bahan yang
mudah didapat di sekitar area lokasi, misalnya dari bahan bambu untuk tiang
(konstruksi), dindingnya pakai gedek (anyaman bambu) dan atapnya dari genteng
tanah liat. Bila bahan tsb sulit juga didapat buatlah atapnya dari bahan
alang-alang termasuk dindingya atau dari daun-daun kelapa yang dianyam. Prinsipnya
yang paling mudah, sederhana, murah dan kuat. Penutup atap jangan mempergunakan
ASBES, dengan alasan ruangan akan menjadi panas. Untuk lantai bawah tdk harus
diplester (biarkan tanah kalau perlu lapisi pakai pasir).
Buatlah suasana didalam bangunan
tersebut menjadi LEMBAB dan DINGIN karena jamur akan tumbuh dengan baik.
Ukuran panjang bangunan dibuat per
2,00 meter dari tiang utama ke tiang utama.
Buat sistem rak dengan lebar sekitar 90 cm dengan tinggi rak sekitar 60 cm dan jumlah tingkat 5 buah.
Buat sistem rak dengan lebar sekitar 90 cm dengan tinggi rak sekitar 60 cm dan jumlah tingkat 5 buah.
Untuk gang / orang berjalan lebar
sekitar 80 cm.
Bagian bawah tiang - tiang utama
(bambu) konstruksi di letakan diatas pondasi setempat dan samping bangunan
ditutup pakai pasangan bata agar tdk ada binatang masuk ke dalam ruangan.
Rak paling bawah, jarak dari
tanah sekitar 20 cm - 30 cm.
Lihat contoh gambar / foto :
Lihat contoh gambar / foto :
Usahakan setiap membuat rumah jamur berkapasitas untuk 1.000 media tanam dengan ukuran kumbung sekitar 1,5 m x 1 m (ukuran memanjang) bisa juga ukuran bujur sangkar, semua tergantung
bentuk tanahnya.
Tata cara pakai :
Bila bangunan kumbung sdh selesai dibuat jangan langsung dimasukan media tanam tetapi bersihkan area kumbung baik luar maupun dalam dari segala sampah dan kotoran bekas kerja.
Bersihkan pakai (disemprot) khusus bagian dalam (dari atas sampai bawah).
Kemudian semprotlah ruangan pakai obat kimia untuk mematikan bakteri-bakteri (agar area dalam menjadi steril) misalnya pakai formalin.
Diamkan sekitar 2 x 24 jam agar bau obat hilang dan pintu harus slalu tertutup.
Setelah itu masukan media tanam yang sdh terbungkus milesium 100 % (siap tumbuh jamur) dari ruang inkubasi.
Model Rak Jamur Tiram
Baglog berdiri :
Penataan baglog berdiri sangat cocok
dilakukan jika di daerah yang dingin. Namun kurang cocok jika daerahnya panas
karena penataan baglog berdiri mengakibatkan penguapan yang tinggi. Untuk
baglog berdiri rak yang digunakan seperti gambar di bawah ini :
Ukuran rak menyesuaikan ukuran
kumbung, ukuran di atas saya asumsikan ukuran kumbung 3 m x 7 m sehingga dalam
satu kumbung ada 4 rak.
Baglog Tidur
Penataan baglog tidur bisa dilakukan
di daerah panas maupun dingin. Penataan seperti tidak memakan tempat juga tidak
banyak memakan biaya dalam pembuatan rak.
Penataan baglog ditata rebah(tidur)
di atas rak dengan posisi satu baris tutupnya menghadap ke jalan, dan baris
berikutnya tutup menghadap ke sebaliknya, dan seterusnya.
Gambar Penataan Baglog dengan metode Tidur
BUDIDAYA JAMUR BAGI PEMULA
Memulai usaha budidaya jamur bagi
pemula sangat penting untuk mendapatkan tuntunan, agar terbayang tahap-tahapan
kerja, disamping itu permodalan menjadi terukur dan hasil kerja maksimal.
Tahapan awal adalah :
Pelajari teori tentang budidaya
jamur.
Banyak bertanya atau diskusi dengan
petani-petani yang handal / yang sdh paham dengan usaha budidaya jamur.
Siapkan lokasi / tanah yang akan
dijadikan usaha budidaya jamur, khususnya untuk mendirikan rumah jamur /
kumbung. Dirikan rumah jamur dari bahan yang paling mudah didapat dan murah.
Mulailah dari kapasitas terkecil / minimum.
misalkan dari jumlah 1.000 log.
Buat catatan dari semua kegiatan
yang sedang berlangsung tujuannya adalah sebagai bahan evaluasi kedepan. Amati
cara hidup jamur.
Cari informasi dan buat jaringan
mulai dari pengadaan bahan dasar sampai pada penjualan hasil panen / produk.
Buat rencana kerja dan target kerja.
Buat perhitungan anggaran
pelaksanaan.
Untuk operasional usahakan
dikerjakan sendiri dengan alasan kapasitas masih kecil dan sekalian belajar
karakteristik jamur.
Untuk memulai membuka usaha budidaya
jamur ada dua macam yang dapat ditempuh :
1). Memulai dari belajar merawat media tanam atau baglog, artinya PETANI PEMULA hanya menyiapkan rumah jamur / kumbung berikut alat kerja untuk merawat atau memelihara baglog / media tanam. Untuk baglog / media tanam membeli pada petani yg memproduksi baglog / media tanam, dimana baglog tsb sdh teruji kwalitasnya (misalkan : hasil panennya bagus).
2). Memulai dari belajar membuat media tanam / baglog, artinya mempersiapkan ALAT-ALAT KERJA, TEMPATKAN KERJA, BAHAN-BAHAN, dan TENAGA KERJA.
1). Memulai dari belajar merawat media tanam atau baglog, artinya PETANI PEMULA hanya menyiapkan rumah jamur / kumbung berikut alat kerja untuk merawat atau memelihara baglog / media tanam. Untuk baglog / media tanam membeli pada petani yg memproduksi baglog / media tanam, dimana baglog tsb sdh teruji kwalitasnya (misalkan : hasil panennya bagus).
2). Memulai dari belajar membuat media tanam / baglog, artinya mempersiapkan ALAT-ALAT KERJA, TEMPATKAN KERJA, BAHAN-BAHAN, dan TENAGA KERJA.
Yang kami jelaskan dibawah ini adalah untuk point (1).
Contoh perhitungan anggaran / biaya / modal kerja :
Tanah dianggap milik sendiri.
Modal terbagi 2 yaitu :
Modal untuk investasi, misalkan
biaya untuk mendirikan kumbung dan pembelian alat-alat kerja bantu.
Modal operasional, misalkan biaya
untuk pembelian / pengadaan media tanam, upah kerja dan lain-lain.
Kapasitas 1.000 log.
Luas kumbung 7.8 m2 @ Rp 225.000,-
|
:
|
Rp 1.755.000,-
|
Pembelian alat
kerja bantu
|
:
|
Rp
200.000,-
|
Pengadaan media
tanam = 1.000 log @ Rp 1.250,-
|
:
|
Rp 1.250.000,-
|
Total modal
awal kerja
|
:
|
Rp 3.205.000,-
|
Hasil panen jamur adalah 90 % x 1.000 log x 0,60 kg x Rp
15.000,-
|
:
|
Rp 8.100.000,-
|
(perhitungan selama kurang lebih 3 bulan)
|
|
|
Keuntungan yang didapat adalah Rp 8.100.000 - Rp 3.205.000
|
:
|
Rp 4.895.000,-
|
Jadi keuntungan per bulan
|
:
|
Rp 1.650.00,-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan penting !!!!!
Periode tumbuh jamur bila habis dipanen berjarak sekitar 20 hari, oleh karena itu panen jamur akan terjadi setiap hari, bila kapasitas 1.000 log rata-rata per hari akan menghasilkan jamur sekitar 6 kg.
Satu Media tanam dalam kurun waktu satu periode akan menghasilkan jamur (jumlah akumulatif) antara 0,40 kg - 0,60 kg.
Harga jamur di pasar berkisar Rp 10.000,- s/d Rp 15.000,- per kg.
Harga jamur sampai ditangan konsumen berkisar Rp 15.000,- s/d Rp 20.000,- per kg.
Periode tumbuh jamur bila habis dipanen berjarak sekitar 20 hari, oleh karena itu panen jamur akan terjadi setiap hari, bila kapasitas 1.000 log rata-rata per hari akan menghasilkan jamur sekitar 6 kg.
Satu Media tanam dalam kurun waktu satu periode akan menghasilkan jamur (jumlah akumulatif) antara 0,40 kg - 0,60 kg.
Harga jamur di pasar berkisar Rp 10.000,- s/d Rp 15.000,- per kg.
Harga jamur sampai ditangan konsumen berkisar Rp 15.000,- s/d Rp 20.000,- per kg.
Komoditi yang dapat dikembangkan :
Usaha jamur tiram krispi, keripik jamur, rumah makan serba jamur, nasi goreng
jamur, mi cah jamur, martabak jamur, sate jamur, sup jamur, semur jamur, peyek
jamur, dan masih banyak jenis lainnya.
Demikian tulisan dari pengalaman kami dalam merawat (mendirikan) usaha budidaya jamur tiram ini. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dalam pembudidayaan jamur tiram.
Demikian tulisan dari pengalaman kami dalam merawat (mendirikan) usaha budidaya jamur tiram ini. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dalam pembudidayaan jamur tiram.
Bagaimana? Apakah anda tertarik
untuk budidaya jamur tiram
Jika tertarik silahkan hubungi : 0819876200 EFRIZAL.ST
===== JADILAH PETANI
|
JAMUR TIRAM SUKSES =====
|
semoga bermanfaat untuk kita semua,,amin ya Allah..
BalasHapus